Inferno - Dan Brown

07.53 nia 0 Comments

holllaaa..
sudah lama nggak berkunjung dan main-main dimari.. setahun lebih..
mianhe..

guess i was too invested to kdrama world until i seemed to neglect this blog..
fiuhh..

melihat kegagalan saya di tahun-tahun lalu, membuat target bacaan segunung lalu tiba-tiba stuck dengan rasa malas, kerjaan dan life issue di tengah jalan hingga akhirnya target bacaan itu tidak pernah conquerable; i reduce the target significantly this year.

20 buku saja.

i'm ashamed by those numbers, truly.
20 bukan angka seorang bookfreak. 20 means you just read 1-2 book in average monthly.
Tapi angka itu begitu logis saat hingga akhir maret begini saya baru menyelessaikan satu bacaan.

yes, that INFERNO by Dan Brown.

i was in love with this author and his Angel & Demons, Lost Symbol and Digital Fortress.

Jadi begitu novel ini muncul, saya kalap pingin buru-buru baca.
surprise much, novel ini mengalami hiatus baca di bab kedua hampir selama dua bulan penuh.

No, Langdon masih seorang simbolog awesome yang seakan isi otaknya jadi kamus simbol berjalan. seems like he knows almost everything.
Dan kita masih dibawa berkelana menyusuri tempat-tempat eksotis di belahan bumi tempat sejarah terbentuk dan jadi akar masa depan.

kali ini dalam Inferno kita akan disuguhi dengan begitu banyak Dante.

i'm not really familiar with Dante dan hasil karyanya yang luar biasa mendunia itu. Perkenalan pertama saya dengan Dante (dan Beatrice) terjadi di sebuah akun fanfiksi twilight dimana Edward adalah seorang profesor spesialis Dante dan Bella jadi mahasiswa post-graduate dia dan mereka berdua terlibat sebuah hubungan terlarang di kampus. ok, out of topic.

Inferno diawali dengan kondisi sureal yang dialami Langdon saat dia tiba-tiba terbangun di sebuah Rumah Sakit di Florence, luka bebat di kepala dan ingatan yang hilang selama 24 jam terakhir.
Dia dikejar seorang pembunuh bayaran yang menyerangnya di Rumah Sakit itu namun berhasil kabur berkat pertolongan seorang dokter muda bernama Sienna Brooks.
Bersama Sienna Brooks inilah Langdon berjibaku memecahkan kode dalam proyektor mini yang ditemukan di dalam lipatan jaket tweednya, mengembalikan ingatannya yang hilang dan berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan dunia. (tsah)

Yes, there was this dr. Evil genius, who decided to create such hazardous virus, threat to shake the world peace.
Dan si dr. Evil genius ini ada penggemar Dante hingga ancaman tentang virus berbahaya yang ia ciptakan ini juga disiratkan dalam simbol-simbol dan kalimat yang berkaitan dengan karya Dante, terutama Inferno. Naas sebelum dr. Evil genius ini bisa ditangkap dan dipaksa untuk menggagalkan rencananya, dia memutuskan untuk bunuh diri.
Disinilah bantuan Langdon dibutuhkan untuk memecahkan kode dan simbol Dante itu dan menemukan dimana virus itu disembunyikan sebelum tersebar.
We would travel from Florence, Venice to Turkey with Langdon for finding that thing.

such a marvelous travel indeed.

Entah kenapa saya merasa novel ini kurang 'rasa' kalau dibandingkan novel-novel Dan Brown sebelumnya, padahal premis cerita ini lumayan. 
Mungkin karena pace-nya agak lambat atau symbol decoding dalam cerita ini nggak begitu menggigit seperti cerita-cerita Langdon sebelumnya.

Tapi pesan dalam novel ini yang disampaikan oleh dr. Evil tentang bahaya overpopulasi buat dunia bikin saya berpikir banyak. You know, me and my job, helping people and help them to stay alive.. itu membantu lebih banyak orang tetap ada dan menggunakan sumber daya bumi. Membuat bumi makin sakit. isn't it?


yep, three stars out of five.
and 19 books to go.

0 komentar: