a very yuppy wedding
09.54 nia 1 Comments
Finally, the first novel yang saya baca paling akhir dari
keseluruhan karya Ika Natassa.
Novel inilah yang bikin Ika Natassa dapet tempat di
Khatulistiwa Literary Awards sebagai salah satu newcomer muda berbakat.
Novel ini sempat teronggok cukup lama di bookshelf tanpa
saya sentuh. Dia kalah pamor dengan Hunger Games Trilogy. Saya ingat baru baca
sekitar dua lembar sebelum put this book aside awhile.
Bercerita tentang bankir muda, cantik, smart dan melek
fashion, Andrea, yang of course punya pacar cakep dengan 5 o’clock shadownya
yang bikin melting itu. Too bad, si pacar, Adjie, bankir juga, sekantor
dengannya pula. Padahal ada aturan di dalam kantornya bahwa sesama pegawai
dilarang memiliki relationship yang berbau-bau romansa, apalagi sampai terikat
pernikahan.
Ternyata, hubungan Andrea dan Adjie ini berjalan jauh lebih
serius dari yang awalnya diperkirakan karena suatu hari, Adjie melamar Andrea
jadi istrinya. Dan dari sinilah twisted life of Andrea Siregar dimulai. Sejak masalah
pegawai baru yang cantik yang nempel-nempel melulu sama si Adjie, ke-gep sama
atasan sampai masalah dengan mantan pacar Andrea yang tiba-tiba muncul.
This novel reminds me of things that my friend said. Bahwa menjelang
pernikahan, godaan dalam sebuah hubungan akan muncul makin bertubi-tubi. Yang mana
itu bakal menguji sejauh mana hubungan itu bakal bertahan. Kalau survive sampai
menikah itu berarti titik awal pondasi dalam rumah tangga nantinya.
*sigh*
Well, don’t ask me.. never experience it. Yet.
Iya, saya belum menikah dan belum pernah terlibat dengan
sebuah hubungan seserius itu. *curcol*
Ada hal yang terlalu cheesy yang saya rasa dari novel ini. Entah
bagian kepopuleran dua karakter utamanya yang terlalu semena-mena, atau
pertengkaran mereka yang kadang bikin saya mendesah capek. Because in my
opinion, buat sebuah hubungan dengan komitmen serekat itu, isu-isu macam
pegawai-muda-baru-yang-cantik-dan-deket-sama-calon-laki-gue-itu bisa diredam
dalam konversasi dan nggak berakibat useless fight yang akhirnya bikin dahi
saya berkerut heran. Was that fight worth it. I mean was that issue was worth
to argue about?
Yah, walaupun begitu, saya cukup menikmati, kok, novel ini. Buktinya,
sekali dilanjutkan setelah sekian lama teronggok, saya bisa mengakhirinya dalam
sekali lahap. Walaupun agak puyeng juga disuguhkan dengan istilah-istilah perbankan yang cukup bikin sakit mata.
Still, my favorite is Antologi Rasa and Divortiare.
So, 2 out of 5 stars? :)
rumah cokelat
06.47 nia 0 Comments
Buat yang kangen sama tulisannya Sitta Karina, seperti saya,
pasti sudah menunggu sekali novel ini diterbitkan. I have been in love with her stories, the hanafiahs especially, dan
sudah baca hampir seluruh novelnya. She’s
awesome.
That’s why saat mendengar novel ini jadi best seller, saya
nggak heran. But, saat itu dideklarasikan, saya belum sempat baca. Saya baru
membaca novel ini beberapa hari yang lalu. And i read this in one shot.
Maksudnya, dalam sekali lahap, novel ini sudah tamat, begitu.
Karena memang ini novel ringan. Dengan tema keluarga yang
simpel namun mengcover kompleksitas peran ibu bekerja dalam sebuah rumah
tangga.
Tentang isu-isu yang umum dalam sebuah keluarga urban
seorang Hannah dan Wigra. Masalah pengasuh anak, metode pengasuhan anak,
pembagian waktu antara bekerja dan being a mom issue, dan si anak, Razsya, yang
beberapa kali membuat statement lebih betah dengan si pengasuh dibanding
Hannah, ibunya. Insecurities dalam keluarga muda di tengah lingkungan urban
yang kadang menyesakkan.
Iya, khas Sitta Karina, dengan tokoh-tokoh berkarakter yang
kadang bikin kita wondering, ada
nggak sih sosok seperti itu dalam kehidupan nyata. Wigra yang bijak luar biasa,
dan bikin lumer hati pembaca. Oh, my.
But, this one isn’t my favorite. Ada scene-scene yang jumpy
yang bikin ‘nah lho’ moment di tengah cerita. Seolah-olah cerita ini dipaksa
untuk compact, padahal masih perlu elaborasi cerita, yang mungkin bikin novel
ini makin kaya.
Overall, 2.5 out of 5 deh..
pic from goodreads
downgrading
06.37 nia 0 Comments
works and lazy days.
unbearable moods.
so, 30.
:)
Langganan:
Postingan (Atom)
me
student by day. daydreamer by night. good books are as heavenly as good matcha iced milk tea for her.
Follow me
Popular Posts
-
taken from grasindo.id HeartSick: Keping Hati yang Membeku Ken Ariestyani & Pia Devina Grasindo, 2015 Quickie. Tiga sahab...
-
Morra quatro . Nama unik dari author cantik yang juga sudah menelurkan dua novel yang cantik. :) I firstly fell in love with her name and h...
-
Buat yang kangen sama tulisannya Sitta Karina , seperti saya, pasti sudah menunggu sekali novel ini diterbitkan. I have been in love w...
-
i read randomly and jumpy. and a little bit influenced by mood. err.. a little bit much. just getting near at the end of Partikel by Dewi ...
-
Quickie. (alert for some spoiler material) Lara Jean, part caucasian, part korean, live in her peaceful teenage bubble with her father,...
-
Finally, the first novel yang saya baca paling akhir dari keseluruhan karya Ika Natassa. Novel inilah yang bikin Ika Natassa dapet tem...
-
This is the first book that i successfully finished reading in the beginning of 2012. Which means, saya berhasil menyelesaikan satu dari t...
-
holllaaa.. sudah lama nggak berkunjung dan main-main dimari.. setahun lebih.. mianhe.. guess i was too invested to kdrama world until i ...
-
" So many Books, so Little time. " –Frank Zappa from goodreads.com from goodreads.com ...
-
Is there any correlation between this novel and the first post that i wrote in this blog? Yup, ini kelanjutannya. Sekuel dari the enjo...
Labels
Mengenai Saya
Arsip Blog
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar: