i wish i had more than 24hrs a day

09.31 nia 0 Comments

" So many Books, so Little time. " –Frank Zappa

from goodreads.com




from goodreads.com



















and many more.. (nyombong sekaligus keki)

0 komentar:

a very yuppy wedding

09.54 nia 1 Comments



Finally, the first novel yang saya baca paling akhir dari keseluruhan karya Ika Natassa.
Novel inilah yang bikin Ika Natassa dapet tempat di Khatulistiwa Literary Awards sebagai salah satu newcomer muda berbakat.

Novel ini sempat teronggok cukup lama di bookshelf tanpa saya sentuh. Dia kalah pamor dengan Hunger Games Trilogy. Saya ingat baru baca sekitar dua lembar sebelum put this book aside awhile.

Bercerita tentang bankir muda, cantik, smart dan melek fashion, Andrea, yang of course punya pacar cakep dengan 5 o’clock shadownya yang bikin melting itu. Too bad, si pacar, Adjie, bankir juga, sekantor dengannya pula. Padahal ada aturan di dalam kantornya bahwa sesama pegawai dilarang memiliki relationship yang berbau-bau romansa, apalagi sampai terikat pernikahan.

Ternyata, hubungan Andrea dan Adjie ini berjalan jauh lebih serius dari yang awalnya diperkirakan karena suatu hari, Adjie melamar Andrea jadi istrinya. Dan dari sinilah twisted life of Andrea Siregar dimulai. Sejak masalah pegawai baru yang cantik yang nempel-nempel melulu sama si Adjie, ke-gep sama atasan sampai masalah dengan mantan pacar Andrea yang tiba-tiba muncul.

This novel reminds me of things that my friend said. Bahwa menjelang pernikahan, godaan dalam sebuah hubungan akan muncul makin bertubi-tubi. Yang mana itu bakal menguji sejauh mana hubungan itu bakal bertahan. Kalau survive sampai menikah itu berarti titik awal pondasi dalam rumah tangga nantinya.

*sigh*
Well, don’t ask me.. never experience it. Yet.
Iya, saya belum menikah dan belum pernah terlibat dengan sebuah hubungan seserius itu. *curcol*

Ada hal yang terlalu cheesy yang saya rasa dari novel ini. Entah bagian kepopuleran dua karakter utamanya yang terlalu semena-mena, atau pertengkaran mereka yang kadang bikin saya mendesah capek. Because in my opinion, buat sebuah hubungan dengan komitmen serekat itu, isu-isu macam pegawai-muda-baru-yang-cantik-dan-deket-sama-calon-laki-gue-itu bisa diredam dalam konversasi dan nggak berakibat useless fight yang akhirnya bikin dahi saya berkerut heran. Was that fight worth it. I mean was that issue was worth to argue about?

Yah, walaupun begitu, saya cukup menikmati, kok, novel ini. Buktinya, sekali dilanjutkan setelah sekian lama teronggok, saya bisa mengakhirinya dalam sekali lahap. Walaupun agak puyeng juga disuguhkan dengan istilah-istilah perbankan yang cukup bikin sakit mata. 

Still, my favorite is Antologi Rasa and Divortiare.
So, 2 out of 5 stars? :)
   
picture from here

1 komentar:

rumah cokelat

06.47 nia 0 Comments



Buat yang kangen sama tulisannya Sitta Karina, seperti saya, pasti sudah menunggu sekali novel ini diterbitkan. I have been in love with her stories, the hanafiahs especially, dan sudah baca hampir seluruh novelnya. She’s awesome.

That’s why saat mendengar novel ini jadi best seller, saya nggak heran. But, saat itu dideklarasikan, saya belum sempat baca. Saya baru membaca novel ini beberapa hari yang lalu. And i read this in one shot. Maksudnya, dalam sekali lahap, novel ini sudah tamat, begitu.

Karena memang ini novel ringan. Dengan tema keluarga yang simpel namun mengcover kompleksitas peran ibu bekerja dalam sebuah rumah tangga.

Tentang isu-isu yang umum dalam sebuah keluarga urban seorang Hannah dan Wigra. Masalah pengasuh anak, metode pengasuhan anak, pembagian waktu antara bekerja dan being a mom issue, dan si anak, Razsya, yang beberapa kali membuat statement lebih betah dengan si pengasuh dibanding Hannah, ibunya. Insecurities dalam keluarga muda di tengah lingkungan urban yang kadang menyesakkan.

Iya, khas Sitta Karina, dengan tokoh-tokoh berkarakter yang kadang bikin kita wondering, ada nggak sih sosok seperti itu dalam kehidupan nyata. Wigra yang bijak luar biasa, dan bikin lumer hati pembaca. Oh, my.

But, this one isn’t my favorite. Ada scene-scene yang jumpy yang bikin ‘nah lho’ moment di tengah cerita. Seolah-olah cerita ini dipaksa untuk compact, padahal masih perlu elaborasi cerita, yang mungkin bikin novel ini makin kaya.

Overall, 2.5 out of 5 deh..

pic from goodreads

0 komentar:

downgrading

06.37 nia 0 Comments

well, i decided to cut my reading target in 2012 so it become 30 books in a year.

works and lazy days.

unbearable moods.

so, 30.

:)

0 komentar: