rumah cokelat

06.47 nia 0 Comments



Buat yang kangen sama tulisannya Sitta Karina, seperti saya, pasti sudah menunggu sekali novel ini diterbitkan. I have been in love with her stories, the hanafiahs especially, dan sudah baca hampir seluruh novelnya. She’s awesome.

That’s why saat mendengar novel ini jadi best seller, saya nggak heran. But, saat itu dideklarasikan, saya belum sempat baca. Saya baru membaca novel ini beberapa hari yang lalu. And i read this in one shot. Maksudnya, dalam sekali lahap, novel ini sudah tamat, begitu.

Karena memang ini novel ringan. Dengan tema keluarga yang simpel namun mengcover kompleksitas peran ibu bekerja dalam sebuah rumah tangga.

Tentang isu-isu yang umum dalam sebuah keluarga urban seorang Hannah dan Wigra. Masalah pengasuh anak, metode pengasuhan anak, pembagian waktu antara bekerja dan being a mom issue, dan si anak, Razsya, yang beberapa kali membuat statement lebih betah dengan si pengasuh dibanding Hannah, ibunya. Insecurities dalam keluarga muda di tengah lingkungan urban yang kadang menyesakkan.

Iya, khas Sitta Karina, dengan tokoh-tokoh berkarakter yang kadang bikin kita wondering, ada nggak sih sosok seperti itu dalam kehidupan nyata. Wigra yang bijak luar biasa, dan bikin lumer hati pembaca. Oh, my.

But, this one isn’t my favorite. Ada scene-scene yang jumpy yang bikin ‘nah lho’ moment di tengah cerita. Seolah-olah cerita ini dipaksa untuk compact, padahal masih perlu elaborasi cerita, yang mungkin bikin novel ini makin kaya.

Overall, 2.5 out of 5 deh..

pic from goodreads

0 komentar: